Sebagai bukti kepedulian Muhammadiyah, untuk masyarakat terhadap covid-19 ini, maka Muhammadiyah mendirikan Muhammadiyah comando centre covid-19.
Usia Muhammadiyah yang 109 ini tentu, bukanlah usia yang tidak muda lagi, tetapi bukan kemudian Muhammadiyah menjadi lamban pergerakkannya, betapapun usia 109 itu diharapkan Muhammadiyah tetap bergerak maju menggapai cita-cita dari pendirian persyarikatan Muhammadiyah ini.
“Kita di Bukittinggi melihat anggota persyarikatan Muhammadiyah yang hadir dalam acara Milad ini, dihadiri oleh anggota persyarikatan yang tua-tua, namun kita juga harapkan agar yang muda-muda tidak terkalahkan semangat dan gerak anggota persyarikatan yang tua-tua, demikian ujar ketua PDM Bukittinggi.
Ini adalah cambuk dan tantangan bagi kita, kita tidak boleh membiarkan persyarikatan Muhammadiyah ini menua sebagai mana usia dari persyarikatan itu. Biarkan usia persyarikatan itu tua, tetapi gerakan Muhammadiyah tetap menjadi gerakan kaum muda, gerakan yang terbiasa menyingkirkan bagaimana kemajuan yang diperoleh bangsa ini, itulah harapan Ismail Novel.
“Diujung sambutannya, Ismail Novel, meminta Kepada bapak-bapak dan ibu-ibu anggota persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah, untuk melanjutkan gerakan ini sudah saatnya kita memberikan kebebasan kepada generasi muda atau angkatan muda kita, untuk kemudian bisa mengembangkan diri karena ditangan mereka, persyarikatan ini tetap berjalan dengan baik sesuai dengan cita-cita nya.
Kepada pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah, dan juga pimpinan amal-amal usaha Muhammadiyah, jika ada angkatan muda kita membutuhkan ruangan untuk acara, membutuhkan dana untuk kegiatan , mari kita beri fasilitas kepada mereka, dan kita bantu dalam kegiatan- kegiatan yang di adakannya, sehingga Muhammadiyah kegiatan yang oleh angkatan muda tetap bersinar.
Karena angkatan mudalah yang menjadi estafet kita dimasa mendatang, sebagai generasi penerus kita, untuk menjalankan tujuan dan cita-cita persyarikatan Muhammadiyah.
