Viral Keluhan Wali Murid Di Media Sosial Facebook

GAYABEKASI.ID | KABUPATEN BEKASI, Salah satu orang tua siswa SDN di Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi Viral cuitan para orang tua murid melalui jaringan media sosial Facebook, minggu 3/7/2022.

Salah satu contoh cuitan Pak Dul yang awak media screen shoot menuliskan cuitannya, Saya (istri) jadi kurban ini terjadi di SDN Kedung Pengawas Babelan,

Bacaan Lainnya

saat ambil raport, tiap wali murid dikondisikan memberi uang atau bingkisan. Terang-terangan, diperlihatkan di taruh samping tumpukan raport di atas meja guru, hitung uang pun di depan kelas terlihat banyak orang, sangat memalukan,

tampak guru miskin peradaban dan harga diri, saya lebih muliakan pedagang cabe bawang yang gelar dagangan di pinggir jalan.

Murid diajari guru model begini, jangan tanya karakter atau ilmu apa yang diperoleh, angka raport tinggi-tinggi hasil kolusi, separah inikah sekolah gratis. Dalam ciutannya melalui media sosial Facebook.

Lain hal dengan Usman Jayadi cuitan di dalam group INFO BEKASI UTARA, Tradisi yg masih di hidupkan oleh kebanyakan sekolah-sekolah negeri yang muridnya padahal masih bersekolah di tempat tersebut, Adalah ‘DAFTAR ULANG’ dengan segala rinciannya yang berlaku setiap tahun.

Sementara sekolah tidak pernah memberikan laporan keuangannya kepada wali murid. Padahal pungutannya jika dikalikan sebanyak murid di sekolah tersebut, cukup fantastis,bisa mencapai milyaran.

Memprihatinkan, pihak sekolah seperti tidak punya hati kepada orang tua murid, padahal tidak semua orang tua murid mampu.sementara belajar dan mengajar dengan segala kegiatannya belum tidak

efektif pasca covid, di sisi lain orang tua murid di paksa memenuhi keinginan sekolah tanpa musyawarah terlebih dahulu dan itu terus di lakukan setiap tahun.

Bukankah sekolah dengan segala kebutuhannya telah di subsidi pemda/pemerintah pusat…?!

Rincian daftar ulang : Spp bulan juli 2022

Kegiatan ekskul (Selama covid hingga saat ini belum ada kegiatan).

Kegiatan Try Out (hanya formalitas)

Pengelolaan data (bukankah sudah di cukupi dengan subsidi)

Kegiatan Peringatan Hari Besar islam,(tiap tahun pungutan tapi tidak ada laporan, padahal mencapai kisaran ratusan juta).

Pemeliharaan sarana prasarana, (tidak jelas kemana keuangannya selama ini).

Sumbangan Pembangunan masji, (padahal masjidnya sudah berdiri sempurna dan megah)

Kegiatan KSM, (Selama ini belum berjalan). Walaupun saya masih mampu, tapi saya tidak ingin praktek ini terus di lakukan pihak sekolah.karena tidak semua orang tua murid dalam ekonomi yang mumpuni.

Saya melihat seakan-akan sekolah dijadikan perusahaan oleh oknum pengambil kebijakan di sekolah-sekolah negeri yang korbannya adalah orang tua murid yang wajib memenuhi keinginan

sekolah. Lebih sadis lagi jika hal tersebut tidak dilakukan dengan cara musyawarah, cuitnya dalam group Facebook INFO BEKASI UTARA.

Saat awak media Konfirmasi Badru bidang kesiswaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi terkait viral cuitan wali murid hanya menjawab Ini menjadi teguran,dan koreksi buat kami.


Penulis : Gusti suryowigatyo

Pos terkait