Angka Kemiskinan Pessel Meningkat Sejak 2017, Program Kesejahteraan Belum Sesuai Harapan

GAYABEKASI.ID | PESISIR SELATAN, SUMBAR — Angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar periode 2021 mencatatkan rekor tertinggi dalam rentang waktu 5 tahun terakhir. Artinya, program peningkatan kesejahteraan Bupati Rusma Yul Anwar belum membuahkan hasil.

Kepala BPS Pesisir Selatan Yudi Yos Elvin mengungkapkan lonjakan kemiskinan itu seiring naiknya garis kemiskinan di periode tersebut menjadi Rp 491.573 per kapita per bulan. Angka itu naik 5,09 persen dari Rp 467.743 per kapita per bulan akibat kenaikan harga kelompok bahan pangan.

Bacaan Lainnya

“Kemudian di lain sisi pendapatan tidak naik, sehingga beban pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pokok itu menjadi bertambah,” ungkapnya di Painan.

Garis kemiskinan (GK) merupakan rata-rata pengeluaran per kapita perbulan yang digunakan untuk mengklasifikasikan penduduk ke dalam golongan miskin atau tidak miskin.

Berdasarkan catatan BPS, persentase dan populasi penduduk kemiskinan di Pesisir Selatan selama 5 tahun terakhir (2017-2021) terkonfirmasi berfluktuasi, namun dengan kecenderungan meningkat.

Pada 2017 lanjutnya angka kemiskinan di daerah berjuluk ‘Negeri Sejuta Pesona’ tercatat sebesar 7,79 persen atau sekitar 35.530 jiwa dan turun menjadi 7,59 persen atau sebanyak 34.920 jiwa pada 2018.

Pos terkait