Beberapa Ruas Jalan di Pedesaan Semakin Parah Butuh Uluran Tangan Pemkab Agam

Kondisi tersebut mulai berubah saat pembangunan jalan provinsi dari Matur menuju Pasaman, serta akses transportasi lintas Sumatera, para pedagang mulai memilih akses transportasi yang lebih memadai dan tidak lagi melintas ke Maua Hilia.

“Pada kondisi ini jalan mulai sepi tidak ada lagi pedangan yang melintas, sehingga perkampungan kami mulai terisolir” lanjutnya.

Bacaan Lainnya

Bahkan hingga saat ini akses lalulintas di daerah setempat tidak tersentuh program pemerintah.Tidak adanya akses transportasi yang layak berdampak kepada kehidupan masyarakat di Maua Hilia seperti masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Secara garis besar, masyarakat Maua Hilia Bekerja sebagai petani dan berkebun dengan Padi, Sawit dan pinang hasil utamanya. Buruknya jalur transportasi membuat harga beli dari tengkulak jauah dari harga yang ditetapkan.

Selain itu, jika hari hujan, guru-guru yang mengajar di SD 21 Kayu pasak merasa kesulitan untuk datang ke sekolah hal itu disebabkan jalanan licin dan sangat berbahaya jika dilintasi. “Jika hari hujan murid-murid libur sekolah dengan alasan guru tidak datang,” katanya.

Penderitaan masyarakat tidak sampai disitu saja, Tidak adanya fasilitas kesehatan yang memadai di daerah setempat membuat warga harus menempuh jarak puluhan kilometer menuju Puskesmas.

“Jika ada yang sakit keras dan harus mendapatakan perawatan medis, terpaksa harus menggunakan motor, jika sudah hujan terpaksa ditandu. Bahkan Banyak juga yang mengehembuskan nafas terakhir sebelum sampai ke Puskesmas,” terangnya.

Pos terkait