Jam Gadang yang Berdiri Megah Sebagai Ikon Kota Bukittinggi

Menurut keterang bapak tersebut
Keistimewaan dari bangunan Jam Gadang ini, konon ceritanya yang didapat tidak memakai bahan bangunan berupa semen maupun besi.
Jadi bangunan ini hanya memakai pasir putih, batu bata, kapur, dan putih telur. pengganti semen untuk merekatkan bangunan itu ungkapnya.

Walaupun tak menggunakan semen dan besi penyangga, ungkapnya bahwa kekuatan Jam Gadang tak diragukan buktinya Bangunan ini sukses melewati berbagai zaman, mulai dari masa penjajahan Belanda, Jepang, hingga sekarang. InsyaAllah masih berdiri kokoh ungkapnya.

Saat dibangun, Jam Gadang dapat dikategorikan sebagai proyek yang prestisius. Pembangunan Jam Gadang menelan biaya sekitar 3.000 Gulden.
Angka ini terbilang sangat fantastis untuk ukuran nilainya pada masa itu.

Maka tak ayal, Jam Gadang pun menjadi pusat perhatian masyarakat sejak awal termasuk pengunjung wisata yang datang dari berbagai pelosoh daerah, Jam Gadang juga digunakan sebagai penanda titik nol di Kota Bukittinggi.


Pos terkait