Stadium General LK-1 HMI Universitas Paramadina Jakarta

13 – Evolusi Kekuasaan Ketiga, baru muncu Rule of Law dengan pintu filsafat, hak asasi manusia, sistem hukum dan lain-lain. Jadilah para bandit itu bermetamorphose menjadi Negarawan karena mengikuti rule of law, peradaman modern, dan humanis. Jadi Negarawan atau politisi di dalam kekuasaan itu harus diingat asal muasalnya dari para bandit yang berevolusi.

Jika dia bertindak melanggar hukum yang ada, maka negarawan itu menjadi bandit lagi. Para anggota parlemen, polisi yang melanggar hukum disebut legal bandits.

Bacaan Lainnya

14 – Para kepala desa yang menginginkan perpanjangan jabatan dan berkolusi dengan partai-partai itu juga disebut kolusi bandit. Lebih jauh jika terus saja begitu maka Indonesia tidak akan lepas dari sistem Feodal Sempurna. Kolusi itu terjadi karena tidak adanya “check and balance” dari kekuasaan dan legislatif.

15 – Berkaitan dengan situasi itu, maka peran intelektual muda kritis seperti para mahasiswa menjadi sangat penting. Demo BEM kampus yang menolak perpanjangan periode jabatan para Lurah. Itu tugas para intelektual kritis kampus.

Begitu juga aksi yang menolak revisi UU KPK yang hendak diubah oleh mereka yang menjalankan peran bandit politik. Tidak adanya “check and balance” di parlemen menjadi mungkin karena 82 % anggota legislatif adalah mereka yang pro kekuasaan.

16 – Peran intelektual kritis di parlemen tidak ada lagi, karena semua telah terkooptasi oleh kekuasaan. Jadi sekali lagi peran intelektual kritis tidak hanya sekadar menjalankan tugas-tugas profesionalnya saja, tetapi juga dia akan mengkritisi , membela dan menyuarakan pembelaan terhadap mereka yang tertindas oleh sistem kekuasaan.

17 – Tetapi jika sikap kritisismenya menjadi terlalu berlebihan dengan keinginan menumpas segala apapun, maka intelektual itu akan berubah menjadi penganut Marxisme yang sangat radikal dan berbahaya. Seperti yang terjadi di Kamboja semasa rezim Pol Pot.

17 – Keempat, adalah peran intelektual kritis yang juga pemikir. Dia akan berjuang selain dengan daya kritisismenya ditambah dengan kemampuan pemikirannya akan selalu menyumbangkan gagasan-gagasan penting yang dipersembahkan bagi kebaikan bangsanya. Cak Nurcholish Madjid adalah typology ideal dari intelektual tipe Keempat dengan gagasan Islam, Keindonesiaan dan Kemodernan.

18 – Jadi peranan intelektual muda seperti mahasiswa sekarang adalah bertanggungjawab dalam menyuarakan kebenaran.(***)


Sumber : Prof Dr Didik J Rachbini
 

Pos terkait