Ketum KORPRI Ajak Sambut Ramadhan Penuh Sukacita dan Jaga Spritualitas, Religiusitas dan Moderasi Beragama di Kalangan ASN

GAYABEKASI.ID l HUMAS SETJEN DPKN – Ketum KORPRI, Prof Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH., membuka sekaligus menyampaikan keynote speech, pada Webinar ke-53 KORPRI Menyapa ASN dengan tema “Tausiyah Menyongsong Ramadhan 1445 H” yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (7/3/2024).

Webinar rutin mingguan ini menghadirkan narasumber tunggal, Andregurutta Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A., Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta dan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia, Periode 2011 – 2014 untuk memberikan tausiyah dan pencerahan kepada ASN/Anggota KORPRI.

Bacaan Lainnya

Mengawali sambutannya, Prof. Zudan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Nasaruddin Umar yang telah banyak memberikan teladan, contoh dan pemikiran serta telah membantu KORPRI kegiatan-kegiatan KORPRI dalam kapasitas sebagai Dewan Pakar DP KORPRI Nasional.

Pada kesempatan ini, Ketum KORPRI ini mengajak ASN menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H, dengan penuh kebahagiaan, kegembiraan, sukacita dan rasa syukur.

“Syukuri nikmat Allah SWT yang telah diberikan pekerjaan yang mapan sebagai ASN, karena di luar sana setiap tahun jutaan masyarakat mendaftar untuk menjadi ASN dan yang lain belum mendapatkan pekerjaan”.

Prof. Zudan melanjutkan, bahwa menyambut bulan suci puasa perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. “Ketika menyambut tamu, pejabat misalnya, maka kita akan tergopoh-gopoh apalagi menyambut tamu agung, bulan puasa, penuh rahmat dan pengampunan dari Allah SWT”.

Nasi yang kita makan saja, perlu dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Perlu proses panjang, mulai dari menanam padi, pupuk, disirami, dipanen, digiling kemudian diangkut baru sampai ke meja untuk dikonsumsi. Apalagi perjalanan hidup yang panjang sebagai ASN, harus dipersiapkan sampai ke akhir hayat. Tegas Pj. Gubernur Sulawesi Barat ini

Sementara itu, Prof. Nasaruddin Umar, mengemukakan bahwa “menyambut Ramadhan tidak hanya memberikan berkah bagi orang yang beragama Islam, tetapi juga memberi berkah kepada teman-teman non muslim. Baik berupa berkah bisnis, politik maupun ideologis.

Salah satu hikmahnya adalah, setelah melalui Pemilu dan Pilpres tentu ada kerikil yang membuat kita berjarak satu sama lain, dengan stimulus Ramadhan, insya Allah akan dilalui bersama, Allah memilih bangsa Indonesia sebagai bangsa yang istimewa.

Selalu ada stimulus yang menciptakan ikatan solidaritas yang kuat, ikatan spritualitas. Boleh berbeda tetapi tetap satu Bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika”.

Webinar diikuti lebih dari 900 partisipan melalui Zoom Meeting dan lebih dari 1775 viewer melalui live streaming di Youtube.


Pos terkait