Politik Saling Sandera Merusak Tatanan Demokrasi, Ini Menurut Dr. Suriyanto Pd, SH., MH.,MKn

Contoh politik sandera cukup banyak mulai dari yang samar-samar sampai yang jelas. Para politisi yang semula oposisi mendadak balik badan 180 derajat menjadi koalisi penguasa yang memang mahir mendayagunakan politik sandera sebagai senjata pamungkas melumpuhkan oposisi.

Mereka yang masih punya prinsip jika ingin selamat minimal terpaksa tiarap demi membisu sambil menunggu nasib siapa tahu penguasa tidak lagi berkuasa.

Politik sandera sulit diberantas lewat jalur hukum sebab lebih bersifat etika yang hanya bisa dikendalikan oleh nurani sesuai kearifan terkandung pada tata krama ngono-yo-ngono-ning-ojo-ngono, yang justru lazim diabaikan oleh para praktisi politik sandera yang sakti-mandraguna.

Politik saling sandera sudah semakin terang benderang, menjelang Pemilu 2024. Semua partai kelihatan busuk. Kalau memang ada masalah di partai, sebaiknya dibongkar saja semua sehingga tidak saling sandera.

Ini agar semua clear dan tak ada yang transaksional. Gejala politik saling sandera ini muncul karena borok partai dan oknum petinggi partai mulai terbongkar.

Mari kita selamatkan negeri ini dari politik saling sandera, yang merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun dengan susah payah. Negeri ini harus tegak kembali, menjadi NKRI yang gemah ripah loh jinawi, toto titi tenterem kerto raharjo.

Ini semua akan terwujud bila negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang total mengabdikan hidupnya untuk kejayaan NKRI, mementingkan kesejahteraan rakyat.


Sumber : Praktisi Hukum, Dr. Suriyanto Pd, SH., MH.,MKn.

Pos terkait