Kemudian dalam kotbah singkat, Pdt. Gilbert Lumoindong mengatakan bahwa umat Kristen harus taat kepada pemerintah. Yang mana “Nasib suatu bangsa bukan karena mayoritas maupun minoritas,namun nasib satu bangsa ditentukan oleh Doa orang benar, “tegasNya
“Bagi Umat Kristen harus dapat mengusahakan kesejahteraan kota, tidak boleh menjadi beban dan kegaduhan sesuai dengan firman Tuhan Allah . Kita harus menjadi pendoa bagi bangsa,” ujar pendeta Gilbert dalam penyampaian Firman Tuhan.
Dalam pemaparan materi disampaikan oleh Prof. Gayus Lumbuun bahwa memberikan mengenai hubungan kebangsaan politik dengan kehidupan umat Kristiani.
Sebab bila diwarnai dengan “Bencana konflik antara masyarakat dan perlu ada sanksi hukum yang harus diatur.
Gayus lumbun menambahkan Bagi saya, masyarakat Indonesia terutama umat Kristiani adalah masyarakat yang bisa bekerja sama dengan berbagai pihak, sehingga membangun persatuan dan kesatuan bangsa” UcapNya
“Umat Kristiani harus responsif dengan pemerintah. Semenjak pembentukan NKRI, sesuai UUD 1945 pasal 37 menjadi dasar negara. Para tokoh agama Saya sarankan jangan masuk politik praktis, tapi hanya memotivasi umat agar berpolitik sesuai dengan kebenaran, “urai Gayus.
Setelah acara pemaparan materi oleh masing-masing narasumber, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Sebagai agenda akhir acara tersebut yaitu acara ramah tamah dan makan siang bersama bagi umat Kristiani yang hadir di acara ini dalam kebersamaan disertai mempererat silahturahmi sesama umat Kristiani yang hadir di acara tersebut, Acara ini terselenggara oleh dukungan API, IKA JAFRAY, STTBN, Sinode GSI, Pelbenus, Tutup ketua FKKJ
