Tayang Perdana, Film Ngarot Langsung Menyihir Publik

“Kalau saya nyambung sekali dengan arti Bermartabat. Martabat itu kembali lagi ke harkat derajat. Inilah perempuan Indramayu yang harusnya seperti Ngarot. Punya harkat, derajat, martabat dan harga diri. Apalagi prosesi adat Ngarot kan sangat sakral dan spiritual,” jelasnya.

Bupati Nina menjelaskan, konsep Film Ngarot bermula dari dirinya yang ingin mengangkat budaya kearifan lokal Indramayu agar lebih dikenal lagi oleh banyak orang. Salah satunya Adat Ngarot yang berasal dari Desa Lelea Indramayu.

Bacaan Lainnya

“Pertama konsep Film Ngarot dari saya. Saya mengobrol dengan teman-teman, adat Ngarot dari Desa Lelea ini harus diangkat ya karena tentang budayanya, kearifan lokalnya dan tentang derajat wanitanya karena selama ini selalu perempuan Indramayu dianggap negatif. Tetapi setelah melihat adat Ngarot, ternyata perempuan Indramayu itu hebat-hebat, menjaga penuh martabat dan kehormatannya,” jelasnya.

Orang nomor satu Indramayu mengajak, seluruh masyarakat untuk bisa menjaga dan melestarikan budaya kearifan lokal asli Indramayu dan berperan untuk mengangkat potensi daerah menjadi sebuah karya film.

“Kalau bukan kita siapa lagi. Kita harus bangga jadi orang Indramayu. Jadi saya minta kepada semuanya ayo kita sama-sama ikut berperan dalam film-film yang mengangkat Indramayu,” ujarnya.

Pos terkait