Pernyataan Jokowi Presiden Boleh Memihak Berbahaya bagi Proses Demokrasi

Aneh tapi nyata tapi terjadi, hal yang disampaikan Jokowi yang hingga saat ini masih menjabat sebagai presiden sangtnlah tidak etis, karena sepanjang sejarah reformasi hal ini tidak pernah terjadi.

Jokowi seolah mencari pembenaran di semua sisi karena anaknya maju jadi cawapres, harus nya jika ingin mendukung Jokowi mundur jadi presiden juga para pejabat yang cawe-cawe di pilpres 2024 ini mundur tanpa terkecuali untuk kebaikan bangsa ini.

Pernyataan ini mengabaikan prinsip dasar netralitas presiden dalam konteks pemilihan umum. Seorang presiden, sebagai kepala negara dan pemerintahan, harus mempertahankan posisi netral untuk menjamin bahwa proses pemilihan umum terlaksana dengan adil dan jujur.

Keterlibatan presiden dalam kampanye politik, terlepas dari aturan yang diikuti, dapat menciptakan persepsi ketidakadilan dan mempengaruhi opini publik, yang pada gilirannya dapat merusak kepercayaan terhadap proses pemilu.

Pernyataan presiden tersebut mengesampingkan pentingnya presiden sebagai simbol persatuan dan stabilitas nasional. Dalam menjalankan tugasnya, presiden harus memisahkan peran politik pribadi dari tugas resminya sebagai pemimpin negara untuk menjaga integritas dan kestabilan sistem demokratis.


Sumber : Praktisi Hukum, Dr. Suriyanto Pd, SH, MH, M.Kn

Pos terkait