Pemimpin Adalah Panglima Perdamaian Untuk Bangsa dan Negara

Perilaku politik mereka juga jauh dari ciri-ciri sebagai pemimpin amanah. Sepak terjang mereka untuk meraih posisi kadang meninggalkan etika dan nilai moral. Pintu hati mereka sudah tertutup syahwat untuk meraih kekuasaan.

Akibatnya rakyat hanya sebagai objek dan program-program yang dijalankan sebatas menjadi komoditas yang digunakan sebagai batu loncatan untuk meraih tujuan sempit sekedar mempertahankan jabatan.

Akibatnya ketika ada pemimpin baru yang menduduki posisi tertentu, keadaan di lapangan tak jauh berbeda dengan sebelumnya. Harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal.

Biaya pendidikan tak terjangkau. Lapangan pekerjaan semakin sempit. Kondisi ini membuat rakyat tetap didera kesulitan hidup. Sehingga ada pemimpin atau tidak ada pemimpin sama saja, rakyat tetap sengsara.
Kondisi memprihatinkan masih minimnya pemimpin amanah tak boleh dibiarkan.

Segenap elemen bangsa perlu mencari formulasi untuk menumbuhkan pemimpin amanah. Kalau tidak ada upaya kaderisasi untuk menyemai bibit unggul pemimpin amanah, kita tunggu saja retaknya bangsa ini.

Referensi memilih pemimpin di pilpres 2024

Kontestasi Pilpres 2024 kian hari semakin dekat. Sebagai bangsa yang besar, tentu kita sangat merindukan pemimpin yang bisa mengantarkan seluruh rakyat Indonesia menuju sejahtera lahir batin, murah sandang, murah pangan dan murah papan.

Memilih presiden bukanlah sekedar persoalan mencoblos di bilik suara, namun lebih dari itu memilih presiden adalah proses memilih pemimpin ideal yang menentukan arah masa depan bangsa.

Pos terkait