Harga Beras Melambung, Pedagang Susah, Rakyat Menjerit

Karena itu, cara ekstensifikasi lahan tidak akan berkontribusi signifikan pada pemenuhan kebutuhan domestik yang meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Suriyanto mengatakan lahan memang menjadi masalah besar di sektor pertanian Indonesia. Sebab, banyak lahan pertanian yang telah dikonversi untuk pengembangan industri, infrastruktur dan lainnya.

Menurut Suriyanto, program cetak sawah tidak signifikan pengaruhnya terhadap penghasilan beras sebagai bahan pokok rakyat, padahal jika anggaran-anggaran yang menguap di buat untuk pengembangan secara tehnologi dalam penanaman padi hingga panen dan diolah hingga menjadi beras, lahan di pulau Jawa dan Sumatra juga sudah cukup.

“Proyek mencetak lahan sawah baru tidak tepat untuk mengatasi krisis pangan saat ini. Jika dilakukan secara tergesa-gesa, proyek pencetakan lahan sawah baru yang memakan modal besar ini malah menimbulkan risiko gagal panen yang merugikan petani dan risiko kerusakan lingkungan yang lebih besar,” ungkap dosen perguruan tinggi swasta di Jakarta ini.

“Kita tilik penanaman padi di Thailand, Vietnam dan negara-negara penghasil beras lain nya mereka benar-benar di dukung penuh oleh para ahli dan penyuluh yang sesuai bidang serta teknologi yang sangat baik. Ketimbang buang uang negara dan tidak berhasil sebaiknya pemerintah peka untuk memanfaatkan lahan pertanian padi yang ada,” pungkasnya.


Sumber : Suriyanto Dosen Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

Pos terkait