Hadapi Kendala, Tim GISA 3T di Manokwari Selatan Pantang Mundur

GAYABEKASI.ID l RANSIKI – Ditjen Dukcapil tetap setia mendatangi wilayah 3T, yaitu daerah  tertinggal, terdepan dan terluar di Tanah Air. Kali ini Tim GISA 3T menyambangi Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Papua Barat, untuk menggelar pelayanan jemput bola (Jebol) berbagai dokumen kependudukan.

Bacaan Lainnya

Tim Ditjen Dukcapil terdiri 6 orang dipimpin oleh Ketua Tim Fasilitasi Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan Perubahan Status Anak pada Direktorat Dafdukcapil, Sukirno, lebih menyasar pelayanan adminduk hingga ke pelosok kampung-kampung. “Kami akan menjangkau penduduk Kampung Abrosi, Kampung Sabri, Kampung Hamor, dan Kampung Yamboi di Distrik Ransiki, Mansel, selama 3 hari berturut-turut,” kata Sukirno.   

Di Bandara Rendani-Manokwari, Tim Ditjen Dukcapil yang tiba Senin (16/10/2023) pukul 09.00 WIT dijemput oleh jajaran Dinas Dukcapil Provinsi Papua Barat, untuk menempuh perjalanan darat sejauh 112 kilometer hingga ke Distrik Ransiki untuk bergabung dengan Tim Disdukcapil Mansel.

Tiba di Ransiki, rombongan disambut dan diterima oleh Wakil Bupati Mansel Wempie Welly Rengkung, dihadiri Kadis Dukcapil Papua Barat Ria Maria Come, Asisten I Syahrial dan Asisten 3 Elli Dahlia, dan Plt. Kadis Dukcapil Mansel Yakob Liklikwatil.

Wabup Mansel mengharapkan kegiatan Jebol adminduk ini bisa dimaksimalkan untuk memenuhi jumlah target perekaman di Kabupaten Mansel sebanyak 26 ribu wajib KTP.

“Masa kondisi saat ini jumlah wajib KTP yang sudah perekaman sebanyak 18 ribu atau 68 persen. Masih tersisa kurang lebih 8 ribu wajib KTP yang belum melakukan perekaman,” ungkap Wabup Wempie.

Ketua Tim GISA Sukirno mengatakan, mengingat waktu yang relatif singkat yakni 4 hari kerja, maka sasaran lokasi jebol di 4 titik kampung di Distrik Ransiki dirasakan sudah tepat. “Sebab di sana masih banyak target wajib KTP yang belum merekam data biometrik untuk membuat KTP elektronik,” kata Sukirno.

Sukirno pun menyampaikan permohonan maaf lantaran Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dan Direktur Dafdulcapil Tavipiyono belum dapat hadir dalam kegiatan pelayanan jebol di Manokwari Selatan. “Namun beliau-beliau menitipkan 3 outer atau 6 ribu keping blanko KTP-el untuk mendukung kegiatan ini,” kata Sukirno. 

Sementara Kadis Dukcapil Papua Barat mengungkapkan sejumlah kendala perekaman KTP-el di Papua Barat. “Kesulitan yang seperti lazim di sini seperti jaringan yang tidak stabil, masih banyak penduduk yang nomaden di wilayah Papua Barat,” kata Kadis Ria.

Asisten Syahrial mengharapkan perekaman biometrik KTP-el untuk warganya sekaligus untuk mendata Orang Asli Papua (OAP) dengan memastikan penduduk di kampung-kampung memang benar penduduk asal Manokwari Selatan atau hanya tinggal di Kabupaten Mansel.

Kegiatan diteruskan dengan Safrizal Fauzi petugas teknis dari Direktorat PIAK mengecek jaringan di 2 titik lokasi. Safrizal bersama tim teknis Disdukcapi Mansel memastikan kekuatan bandwith dan juga signal di beberapa titik yang direncanakan untuk lokasi pelayanan di hari pertama.

“Di Kantor Kepala Kampung Ransiki kekuatan bandwith 14 Mbps Download dan 12 Mbps Upload. Kesimpulannya koneksi jaringan bagus berjalan lancar,” kata Safrizal.

Sedangkan hasil pemeriksaan jaringan di SMK Lachairoy, kekuatan Bandwith 9 Mbps Download dan 1,5 Mbps Upload. “Kesimpulan koneksi jaringan di dalam kelas/ruangan kurang memadai, harus mencari titik di luar ruangan,” pungkas Safrizal.

Secara terpisah Direktur Dafdukcapi Tavipiyono berpesan kepada seluruh anggota Tim GISA 3T Ditjen Dukcapil serta pegawai di Disdukcapil Papua Barat dan Disdukcapil Mansel agar ikhlas dalam memberikan pelayanan.

“Kalau ikhlas nanti balasan kita adalah surga. Kalau isinya kita hanya mengeluh dari pagi hingga sore, maka kita hanya dapat capek dan darah tinggi,” selorohnya. (Arif)


Pos terkait