Mendagri: Apdesi Dukung “Jokowi 3 Periode” Bagian Dari Demokrasi


Mendagri Tito Karnavian

GAYABEKASI.ID | JAKARTA, — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, dukungan agar Presiden Joko Widodo menjabat tiga periode merupakan spontanitas dari para kepala desa dalam acara Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi).

Bacaan Lainnya

Tito menegaskan teriakan itu tidak terjadi saat acara berlangsung. “Setelah acara berlangsung, acara seperti itu kan ada pengantar dari saya, sesuai arahan presiden,” kata Tito usai Rapat Kerja Nasional Camat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Jumat (1/4).

Tito mengungkapkan bahwa dukungan itu tidak dibahas dalam acara resmi Silaturahmi Nasional Apdesi di Istora Senayan, Selasa (29/3/2022).

“Cuma kemudian di media malah itu yang diangkat, padahal itu bukan di acara resmi, itu kan teriakan spontan. Saya hadir di sana. Pertemuan itu lebih keoada rekan-rekan Apdesi menyampaikan beberapa permasalahan aspirasi mereka” kata dia.

Saat Jokowi hendak meninggalkan lokasi acara, kata Tito beberapa kepala desa meminta foto padanya. Dalam kerumunan itu, ada pihak yang berteriak menyampaikan dukungan itu.

“Nah pada saat beliau (Jokowi) keluar mau menuju kendaraan ada beberapa yang biasalah ramai ingin foto segala macam, sambil jalan (Jokowi) melayanilah, foto dan lain-lain, lalu ada yang teriak ‘Pak Jokowi tiga periode,’ Pak Jokowi hanya senyum saja,” sebut Tito .

Namun demikian, Tito menilai sikap Apdesi bagian dari demokrasi. Rencananya dalam musyawarah nasiolnalnya nanti akan mendeklarasikan dukungannya pada Jokowi agar menjabat tiga periode.

“Negara demokrasi orang mau menyuarakan apa saja, namanya aspirasi. Mungkin mereka merasa happy karena di zaman Jokowi, disampaikan ketuanya, mereka merasa (programnya) real,” ungkapnya.

Dalam pandangan Tito, para kepala desa merasa bahwa pengimplementasian Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa baru berjalan setelah kepemimpinan Jokowi.

“Beliau cepat mengambil langkah pertama untuk (membentuk) Kementerian Desa yang belum pernah ada, artinya fokus betul ke desa. Konsep beliau membangun daerah terpencil, pinggiran desa menjadi sentra ekonomi baru,” jelas dia.

“Itu paradigma yang diubah beliau, tadinya urban oriented, berorientasi pada kota. Beliau tidak ingin hanya kota (yang dibangun), desa semua dibangun,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjelaskan status dua organisasi Apdesi yang tengah berseteru. Dualisme Apdesi terungkap setelah dukungan tiga periode kepada Presiden Jokowi.

Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar Baharudin menyebut, kedua organisasi tersebut sama-sama sah. Namun memang berbeda.

Ada dua Apdesi. Pendukung Jokowi tiga periode dipimpin Surta Wijaya. Sementara yang menolak dan merasa dicatut yakni Apdesi kubu Arifin Abdul Majid.

Dari namanya, hanya berbeda satu huruf pada kata asosiasi. Dimana versi Surya yakni Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Desa Seluruh Indonesia. Sedangkan, kubu Arifin menggunakan nama Perkumpulan Assosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).


Pos terkait