Analisa Debat Capres Pertama dari Sudut Pandang Speak by Data, Emotional Quality dan Smart Argue

GAYABEKASI.ID || JAKARTA

Anies bertanya pada Prabowo :

Tanya (Anies):

Apa perasaan pak Prabowo, saat MKMK memutus keputusan MK no.90 itu pelanggaran berat etika? Pak Prabowo masih punya beberapa hari saat itu untuk merubah penentuan Cawapres bapak sebelum pendaftaran ke KPU, tapi mengapa keputusan bapak mengambil langkah keputusan MK yang telah di vonis cacat etika oleh MKMK?

Jawab Prabowo:

Mas Anies…mas Anies, itu kan hukum sudah di tegakkan, sudah ada keputusan MKMK yang memvonis, untuk apa lagi mempertimbangkan hal lain? Come on mas Anies, kita bukan anak kecil lagi. Biarkan rakyat yang memilih, jika rakyat tidak memilih Prabowo Gibran, ya tidak apa – apa.

Di tanggapi Anies, itulah pak, jika di institusi tertinggi masih ada keputusan keputusan yang tidak memenuhi etika, namun berlindung di balik keputusan hukum, akan menjadi preseden bagi seluruh rakyat, karena pemimpin itu pèrlu mencontohkan.

Prabowo terdiam lagi, namun terlihat gestur Prabowo agak marah.

Dalam hal ini, emosi Prabowo terlihat tidak stabil, jawabannya cenderung bluffing tidak sesuai dengan substansi yang di tanyakan.

Pertanyaan Ganjar pada Anies

Tanya (Ganjar):

Mas Anies, saya ingin dengar statement mas Anies yang clear tentang IKN, apakah anda menolaknya?

Jawab Anies

Jika kita melihat Jakarta penuh masalah, banjir, macet dan polusi, kita sebagai pemimpin justru jangan meninggalkan nya, justru tugas kita mencari solusi untuk mengatasinya.

Gemuruh penonton menyambut ucapan Anies, lalu di tambahkan Anies, kita jangan seperti pemerintah kolonial Belanda, ketika menjadikan Kota Tua Jakarta sebagai pusat kota, lalu terendam banjir, tiba-tiba mengambil keputusan pindah ke Monas tanpa solusi yang komprehensif.

Pos terkait