Pemilu Jurdil, Hanya Sebatas Angan-angan?

GAYABEKASI.ID || JAKARTA — Menurut sambutan prabowo pada pencabutan nomor urut capres dan cawapres, bahwa jika pemilu 2024 dilaksanakan dengan curang artinya sama dengan menghianati negara. Apa yang disampaikan Prabowo ini dapat kita jadikan rujukan dikemudian hari dalam pelaksanaan pemilu.

Demikian juga dengan pasangan yang mendapat urutan nomor 3 pasangan capres cawapres Ganjar Mahfud dalam sambutan nya mengatakan pemilu 2024 ini akan mengalir seperti air sungai, walau berlika liku bahkan dibendung sekalipun, air tersebut akan mencari jalannya sendiri menuju ke muara. Hal ini disampaikan pada selasa malam di gedung KPU pusat (14/11/2023).

Sama hal nya apa yang disampaikan oleh pasangan Nomor urut tiga dengan kejadian hukum konstitusi kita saat ini walau cacat etika dan moral dalam putusan MK Nomor 90 tetapi tetap digunakan oleh pasangan nomor urut satu yang menjadikan Gibran sebagai cawapres. Namun nasi sudah menjadi bubur biarkan hukum mencari jalannya seperti air sungai yang mengalir mencari muaranya.

Begitulah pemilu 2024 ini kita hadapi bersama dengan berbagai ragam drama-drama yang tak henti hingga pencabutan nomor urut pasangan capres dan cawapres. Kita akan terus menghadapi drama-drama yang lebih seru ke depan jelang kampanye terbuka hingga pemilihan.

Hal ini sulit diterjemahkan dengan baik dan benar karena pada pemilu 2024 banyak terjadi keanehan. Baik itu keanehan konstitusi, pencabutan baleho pasangan Ganjar Mahfud, hal ini sudah tidak sesuai dengan pemilu yang demokratis, pemilu damai, pemilu riang gembira yang diserukan bahkan yang di intruksikan Presiden tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Pilpres 2024 sudah pasti tidak dapat dilaksanakan dengan jurdil dan luber karena banyak faktor yang timpang, Gibran maju dengan putusan MK yang melanggar etik dan moral, Gibran juga masih anak jokowi sebagai Presiden, apapun seruannya tidak mungkin terjadi pemilu jurdil dan luber.


Sumber : Suriyanto Praktisi Hukum

Pos terkait