Apa Kata Ketum HIPAKAD63, Djoko: DPW Jawa Barat Harus Menjadi Barometer

“Kita jangan kendor atau takut karena organisasi berlogo Melati ini mempunyai sejarah yang tidak terputus semenjak berdirinya dari tahun 1963 yang dibidani oleh Letjend TNI Soedirman (Dansekoad 1962-1966) dan pada waktu itu kegiatan Hipakad hanya dilingkungan kompleks Seskoad saja.

Sejarah lahirnya Hipakad berlogo Melati ini tercatat di buku Karya Juang Seskoad pada halaman 154 dan pada tahun 2011 berubah menjadi organisasi kemasyarakatan dengan diaktekan melalui Notaris Yetty didaftarkan di pengadilan negeri Bandung dan perubahan akte pada 2019 Notaris Yudhi dan sudah ada AHU nya menjadi Hipakad’63” beber Djoko.

“Selain Lembaga Konsulatasi dan Bantuan Hukum (LKBH) dan Media sudah terbentuk dalam waktu dekat ini Koperasi akan juga segera terbentuk paling lambat bulan September kita sudah mempunyai Koperasi yang dikomandoi saudara Demak Bonar Simanjuntak, S.E dan pada hari ini juga saya menugaskan saudara Epieh Syahrul Chilfi sebagai Ketua Satgas Mafia Tanah dan Saber Pungli dan surat tugasnya saya perintahkan Sekretaris Umum menerbitkannya segera.Dan masih ada beberapa perangkat lain akan dibentuk sesuai kebutuhan organisasi.”terang Ketum Hipakad’63.

Ditempat terpisah Epieh Syahrul Chilfi menyampaikan ke awak media, mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum yang sudah mempercayakan kepada saya terkait penugasan dirinya sebagai Ketua Satgas Mafia Tanah dan Saber Pungli. Amanah ini akan saya pegang teguh untuk dijalankan sesuai arahan dari Ketum tentunya.

“Begitu saya sudah menerima surat tugas akan segera mengundang teman-teman Hipakad63 untuk rapat penyusunan personil dan tugas-tugas kepengurusan sebagai satgas Mafia Tanah dan Saber Pungli sampai ke daerah-daerah akan membentuk kordinatornya” ucap Epieh. Usai kunjungan bertemu dengan Abah Yon di padepokannya Ketua umum beserta rombongan sabtu malam balik ke Kota Bekasi.


Pos terkait