350 Mantan Kepala Desa Menggelar Munas Di Kota Bandung

GAYABEKASI.ID | BANDUNG – Mantan Kepala Desa yang tergabung dalam Kelompok Mantan Kepala Desa Seluruh Indonesia (Kompakdesi) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di Kota Bandung. Kegiatan yang digelar 3-4 Agustus tersebut setidaknya dihadiri 350 mantan Kepala Desa dari 28 Provinsi di Indonesia.

Demikian diungkapkan Ketua umum Kompakdesi, Dadang Holiudin di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (4/8).

Bacaan Lainnya

“Jadi acara (Munas) itu dari tanggal 2 – 4 Agustus, dilaksanakan di Gedung PGRI Talagabodas, dan penutupan di Gedung Merdeka,” kata Dadang.

Dadang mengungkapkan, penutupan Munas Kompakdesi yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dinilai suatu kehormatan bagi Kompakdesi. Tak sampai disitu, Munas Kompakdesi juga menyepakati untuk menjadikan Ridwan Kamil sebagai dewan pembina.

“Alhamdulillah beliau (Ridwan Kami) kami jadikan ketua dewan pembina kompakdesi. Sehingga timbal balik kami kepada beliau kami akan dukung seluruh program dari beliau termasuk pembangunan di Jawa Barat juga,” ungkapnya.

Di lokasi yang sama, Juru bicara Gerakan Nasional Indonesia Juara (GNIJ), Nunung Sanusi mengatakan bahwa GNIJ memiliki visi dan misi yang sama dengan Kompakdesi. Dalam rangka mewujudkan Indonesia Juara, Kompakdesi dinilai memiliki orang-orang yang kompeten.

“Kompakdesi kan purnabakti kepala desa seluruh indonesia yang mempunyai pengalaman tata kelola desa. Kami support dengan pembinanya Kang Emil (Gubernur Jabar). Jadi secara ini kami dukung visi yang sama-sama memajukan indonesia juara,” ucapnya.

Sehingga untuk langkah Selanjutnya, Nunung menegaskan bahwa GNIJ akan tetap mendukung segala progam yang dikeluarkan oleh Kompakdesi yang bertagline tinggal desa, rejeki kota, bisnis dunia.

Bahkan tagline tersebut juga sesuai danga visi misi dari Ridwan Kamil dalam memajukan Desa-desa khususnya di Jawa barat.

“Kami akan welcome dan kedepan sama-sama kompakdesi untuk mengimplementasi nilai-nilai yang telah disepakati bersama seperti nilai perjuangan bagaimanan menanamkan tagline seperti yang pernah dikeluarkan kang Emil, yakni tinggal desa, rejeki kota, bisnis dunia,” pungkasnya. (Fito)


Pos terkait