Inspeksi Kepala Satker BBWS Citarum Dalam Pelaksanaan Pembangunan Bronjong Di Sungai Ciherang

GAYABEKASI.IDKARAWANG
Pelaksanaan proyek pengerjaan pembangunan bronjong disepanjang bantaran sungai Ciherang Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang yang proses pengerjaannya sudah mencapai 40%, pada hari Rabu (4/8/2022)

mendapat inspeksi mendadak (sidak) dari Kepala Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Doni Saputra.
Dalam sidak tersebut KaSatker yang didampingi kepala desa Balonggandu, Anto Suheryanto melakukan pemeriksaan terhadap proses pelaksanaan

Bacaan Lainnya

pembangunan yang sudah dikerjakan oleh pihak kontraktor CV Mudya Nusantara. Dalam proses pemeriksaan yang sangat mendetail dan komprehensif tersebut, KaSatker Doni Saputra menyatakan bahwa pengerjaan pembangunan bronjong di sungai Ciherang yang baru 40% dinilai baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan.


Meskipun dalam proses pengerjaan dinilai baik, namun ada satu hal yang sedikit mendapat sorotan dari KaSatker yaitu pengadaan raw material berupa batu yang dalam dua Minggu ini sering mengalami keterlambatan tiba di lokasi.


Menurut Rifki Rinaldi dari CV Mudya Nusantara bahwa keterlambatan pasokan raw material batu tersebut bukan dikarenakan oleh keterlambatan pembayaran dari pihaknya, namun lebih kepada sulitnya mendapatkan bahan raw material tersebut.

Karena seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi akibat menurunnya pandemi Covid 19, maka proses pembangunan infrastruktur di segala sektor pun mulai kembali menggeliat, hal ini tentunya berbanding lurus dengan stok pengadaan bahan raw material bangunan.

” Alhamdulillah dari hasil inspeksi mendadak yang dilakukan oleh kepala Satker BBWS Citarum tadi, pelaksanaan pengerjaan pembangunan bronjong di sungai Ciherang yang baru mencapai 40% dinilai baik dan sesuai standar ” ungkap Rifki Rinaldi saat ditemui di lokasi.

” Namun demikian kita tetap mendapat sentilan dari Kasatker yaitu berkaitan dengan keterlambatan pasokan bahan raw material batu dalam dua Minggu terakhir ini, namun hal tersebut bukan akibat keterlambatan pembayaran dari kita namun lebih kepada hal teknis dilapangkan ” tambahnya.

Lebih jauh Rifki Rinaldi memaparkan bahwa dalam situasi seperti ini pihaknya tidak akan berspekulasi dengan memasok raw material batu asal-asalan demi mengejar target waktu pengerjaan, karena hal tersebut bukanlah platform yang diusung oleh perusahaannya.

” Dalam situasi seperti ini kita tetap berusaha agar pasokan raw material berjalan lancar dan tidak ada niatan dari kami untuk berspekulasi ke hal lainnya. Selain karena bukan platform kami, tapi ini lebih kepada pertanggungjawaban kami dalam penggunaan anggaran APBN ” pungkasnya. (AS)


Pos terkait