Gigin Sugiono.S, Kep, Ners Jelaskan Gejala TBC dan Pengobatannya

GAYABEKASI.ID | PURWAKARTA  – TBC ini juga dikenal dengan penyakit yang menular. Tak heran bila penyebarannya juga relatif cukup mudah dan cepat karena bisa melalui udara. Untuk penderita TBC kerap memiliki riwayat tertular dari penderita lainnya. Penyakit TBC ini menyerang paru-paru, yang disebabkan oleh basil Mycrobacterium Tuberculosis.

Dan untuk mendeteksi bahwa orang tersebut tersuspect atau tidak, maka diperlukan alat yang namanya TCM. Dimana Kabupaten Purwakarta untuk Puskesmas hanya ada Dua Puskesmas

Bacaan Lainnya

yang memiliki alat TCM, yakni Puskesmas Cibatu dan Puskesmas Bungursari, dan untuk Rumah Sakit hanya ada di RSUD Bayu Asih. Dimana menjadi rujukan Rumah Sakit seperti Rs Rama Hadi, RS Bhakti Husada dan lain-lain.

Menurut Gigin Sugiono.S, Kep, Ners selaku Kepala Puskesmas Cibatu menyampaikan, ada anggapan di masyarakat bahwa penyakit TBC merupakan penyakit yang dianggap aib Dan ada juga yang 

beranggapan di masyarakat, bahwa TBC adalah penyakit keturunan. Sehingga masyarakat malu untuk memeriksakan diri atau berterus terang jika dirinya mengidap TBC, karena mereka takut dikucilkan oleh masyarakat.

“Melalui lintas sektoral dan masyarakat, kita sudah melakukan penyuluhan, bahwa penyakit TBC adalah penyakit menular dan mematikan. Dan harus segera ditangani,  bahkan tingkat kematian dari penyakit TBC tersebut lebih tinggi daripada Covid-19,” jelas Kepala Puskesmas Cibatu ini Kamis, (15/06/2022)

Penyakit TBC adalah penyakit yang mematikan, dan rentang waktunya lama antara Dua hingga Lima tahun. 

Kepala Puskesmas berharap, Dalam penyuluhan kami juga menghimbau agar masyarakat tidak usah malu, agar masyarakat termotivasi untuk

memeriksakan diri ketika mengalami batuk dalam waktu Dua minggu, selera makan menurun, ada penurunan berat badan, berkeringat dimalam hari segera memeriksakan diri ke Puskesmas.

“Dukungan lingkungan keluarga sangat diperlukan terutama dalam hal konsumsi obat. Karena waktu konsumsi obat bagi pengidap TBC butuh waktu lama, memakan waktu hingga Enam bulan sampai pasien dinyatakan sembuh,” kata Kepala Puskesmas Cibatu 

Penderita TBC di Kecamatan Cibatu saat ini sebantak 33 orang, dewasa 25 orang, dan anak-anak 8 orang, kemudian  suspect hingga Juni 2022 sebanyak 149 orang. (Fito)


Pos terkait