Memprihatinkan Keuangan PDAM Tirta Langkisau Devisit, Belanja Operasional Besar

Direktur musti inovatif dan sigap dalam bertindak, mengingat kondisi perusahaan yang tengah labil. Sebagai badan usaha pelat merah, PDAM Tirta Langkisau jangan hanya berharap tambahan modal dari pemerintah kabupaten.

Sudah saatnya direksi mulai memikirkan pelebaran sayap bisnis seperti produksi air mineral dalam kemasan atau usaha-usaha lainnya yang memanfaatkan sumber daya air, sehingga mampu berinvestasi sendiri dan menyejahterakan karyawan.

Bacaan Lainnya

“Harus ada langkah-langkah konkrit yang terstruktur dan terencana untuk menuju ke arah itu. Kalau tidak, mau sampai kapan bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),” ujar Wabup.

Selanjutnya, ulas Wabup, meningkatkan Jumlah ketersedian air bagi pelanggan dengan memelihara sumber-sumber air baku untuk kebutuhan air bersi bagi masyarakat, dan air bersih harus didistrubusikan 24 jam perhari.

“Serta peningkatan kualitas air yang sampai ke rumah-rumah masyarakat harus dilakuka pengujian kualitas apakah memenuhi standar kesehatan,” terang Wabup.

Saat ini, jangkauan pelayanan air bersih bagi masyarakat merupakan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan. Meski begitu, hingga kini masih sangat banyak masyarakat Pesisir Selatan yang belum tersentuh layanan PDAM.

Dari 15 kecamatan yang ada, tingkat keterlayanan paling rendah terdapat di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan dan Basa Ampek Balai Tapan. Berdasarkan catatan PDAM Tirta Langkisau, hanya sekitar 270 pelanggan yang mampu terlayani.


Pos terkait