Pemerintah Sudah Tepat Label ;Teroris untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua

Oleh Letkol Inf Drs. Solih (Kasubidbranet Puspen TNI)

GAYABEKASI.ID ,- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) belum berhenti menebar teror terhadap masyarakat dan TNI/PORI ,Sudah bertahun- tahun konflik bersenjata di Bumi Papua tak kunjung menemukan titik usai. Berbagai peristiwa baku tembak antara Aparat Keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) separatis pro kemerdekaan Papua yang sering kali membuat warga sipil menjadi korban.

Bacaan Lainnya

Konflik tersebut mulai terjadi dari era orde baru hingga reformasi saat ini. Kejahatan-kejahatan yang dilakukan KKB tidak hanya tertuju kepada aparat keamanan tetapi juga menyasar warga sipil, tenaga kesehatan, pendidik, tokoh agama hingga pembakaran atau perusakan sejumlah fasilitas umum.
 
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus menebar teror di Bumi Cendrawasih. Belum lama ini tepatnya, Kamis (2/9) dini hari, gerombolan yang sudah dilabeli teroris itu membunuh empat prajurit TNI. Penyerangan yang dilakukan pada dini hari tersebut terjadi sekitar pukul 03.00 WIT, di Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat, Papua Barat. Bukan hanya menewaskan 4 orang prajurit, namun juga dua orang prajurit lainnya mengalami luka serius akibat bacokan benda tajam.
 
Belum genap dua Minggu kejadian penyerangan Posramil Kisor Kampung Kisor Kabupaten  Maybrat Papua Barat sudah bikin ulah kembali teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB), kini yang menjadi sasaran teroris KKB adalah, sejumlah fasilitas umum seperti puskesmas kantor kas bank dan SD di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dibakar teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). kejadian pada pagi sekitar pukul 09.30 WIB Senin 13 September 2021. Diduga peristiwa itu didalangi KKB pimpinan Lamek Tablo.

Bersamaan dengan pembakaran fasilitas umum, Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) juga terlibat baku tembak dengan aparat gabungan TNI-Polri di Kabupaten Pegunungan Bintang, Dalam insiden baku tembak itu, seorang prajurit atas nama Prada Ansar terluka di lengan kanan dari Yonif 403/WP yang tergabung dalam Satgas Pengamanan

Perbatasan (Pamtas) terluka di lengan kanan akibat terkena rekoset atau pantulan peluru. Untungnya korban dalam kondisi stabil.
Tingginya eskalasi konflik juga beriringan dengan semakin meluasnya korban yang sudah menyasar masyarakat sipil, tokoh agama, tokoh masyarakat, pedagang, bahkan guru dan juga tenaga kesehatan. Kondisi ini tidak terlepas dari semakin tidak terkendalikannya pola kekerasan di Papua.

Pos terkait